Posted in doIndonesia, Tentang Komunitas, Tentang Perempuan

~ Tentang Akuibu, Akui Bu…

Tengah malam adalah waktu puncak produktivitasnya para ibu. Apa saja bisa tercetus dan terlaksana secepat kilat walau kadang seperti tak mungkin diterima akal sehat. Hahaha demikianlah yang ku rasakan ketika obrolan kami bertiga,Widhi, Reni dan Doi  berujung pada sebuah ide untuk membuat wadah inspirasi dan relaksasi untuk para ibu di Bali. Kebersamaan kami saling menerima dan menguatkan memberikan nutrisi pada proses bertumbuhnya kami sebagai individu. Manfaat itu yang ingin kami sebarkan dalam wadah yang lebih besar, sehingga bisa merangkul lebih banyak ibu-ibu perkasa.

WhatsApp Image 2020-07-31 at 11.45.30 AM.jpeg
Transisi Menuju Jadi Ibu

Berkawan sejak masa putih abu kami bersama-sama menikmati canda tawa hingga melewati hari paling kelabu. Setelah sekian dekade terpisah oleh jarak dan perjalanan hidup membentuk diri, senang sekali akhirnya kembali bertemu setelah jadi ibu. Sebuah privilese, kesenangan bisa punya tempat berkeluh kesah dan tak perlu bersandiwara. Seringkali pertemanan pura-pura namun sesak dalam dada membuat kita memendam perih yang sebenarnya perlu diterima dan diobati menjadi terabaikan.

It’s ok not to be okay. Sebuah privilese menjadi diri sendiri tanpa perlu beretorika.

Kami sepakat bahwa menjadi ibu bukan semata proses kilat dan revolusi instan di tiap individu. Ada yang lebih cepat beradaptasi ada yang butuh waktu lebih banyak. Kecenderungan untuk selalu taat pada setiap kondisi tak jarang membuat ibu terjaga namun lupa menjaga jiwa dan raganya. Padahal dalam fitrahnya, ibu adalah seorang perempuan mulia, seorang manusia yang juga punya rasa. Nama Akuibu tercetus ketika subuh itu Cha terbangun minta miknok. Aku yang mengantuk secara sengaja berujar sendiri, “ya…aku mengantuk sekali, lelah dan mau rebahan. Ketika anakku terbangun dan merengek minta nenen aku bangun walau mata terasa berat. Aku tidak menolak semua rasa itu, aku lebih kuat dari semua hal-hal itu. Aku terima, aku sadari, aku kontrol diri ini, aku ibu.

  • Kegiatan Perdana Bersama Komunitas

WhatsApp Image 2020-07-31 at 12.10.58 PM (2)

Sesuai dengan harapan kami di awal, kumpulan yang akhirnya menjadi komunitas kecil ini bisa jadi rumah refleksi dan wadah transparansi diri ibu untuk melepaskan lelah dan berkeluh kesah. Sebuah ‘support system’ dalam memahami, menyadari dan mengakui bahwa sisi pribadinya ‘mampu berbicara’ dan mau merangkul sesama.

Kegiatan perdana komunitas akuiBu telah terselenggara pada hari Minggu 15 Desember 2019. Konsep sederhana berupa #Curhatibu dan #Jedaibu yang menjadi agenda utama dalam sesi ekpresi, apresiasi dan relaksasi ini.

Terima kasih kami ucapkan kepada seluruh Ibu yang telah berkomitmen, peduli dan berani mengakui pasang surut yang telah dilalui dalam perjalanan menjadi seorang ibu yang baik.

Ingat yang dibutuhkan anak kita bukanlah sosok ibu yang sempurna, namun ibu yang bahagia dan sehat lahir batin ❤
Selamat hari Ibu, kitAkuiBu.


Mari kita peluk diri kita hari ini, sehat dan bahagia hingga nanti.

 

Sebuah rumah untuk mengekspresikan diri dan mengapresiasi sesama. Sebuah wadah yang nyaman untuk ibu, tanpa penghakiman namun penuh dengan dukungan yang sehat dan semangat yang positif.
Ibu bahagia, keluarga bahagia ♥

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *