Posted in Tentang Beasiswa

~Tentang Aplikasi Beasiswa PRESTASI

prestasiDear manteman yang sedang berjuang dan bertanya mengenai aplikasi saya terdahulu (mohon maaf) saya ga bisa berbagi. Bukan karena pelit ya, tapi memang tidak bawa arsipnya dan kalaupun ada sepertinya tersimpan di rumah Bali atau di laptop mantan *gali kuburan*.
Nah, sekalian bercerita juga secara umum terkait beasiswa yang saya dapatkan. Berikut tulisan singkat pengalaman mengisi aplikasi beasiswa PRESTASI USAID.
Disclaimer: Ini adalah obrolan informal, tidak ada hubungan khusus dengan pihak PRESTASI USAID/IIEF. Karena ini adalah pengalaman pribadi saya, belum tentu ini akan cocok jika diterapkan seutuhnya untuk abang nona sekalian. Foto di samping diambil saat teman saya memberikan bukti bahwa titipan dokumen sudah sampai dengan selamat. Sudah baca dramanya? ada di blog lama ku lampirkan di akhir cerita.
Faktor ‘N’ sangat memegang peranan penting.
NASIB!

  • Fokus Isu Akademik dan Future Research
Mendaftar beasiswa memakai strategi PDKT gebetan tentu saja bisa. Mari kita umpamakan kalau kita sedang meyakinkan camer (pemberi beasiswa) bahwa kitalah calon yang terbaik. Karena ada banyak kandidat lain yang juga hebat-hebat kita harus unik dan orisinal agar mudah diingat. Mulailah dari menceritakan tentang bidang yang kita tekuni dan keselarasannya dengan bidang akan diambil nanti. Tak jarang ada mertua yang suka pada pribadi yang suka tantangan. Jika kamu merasa studi lanjutan tidak linier dengan studi terdahulu, buatlah justifikasi. Semua tentu ada alasannya, kan?
Fokus isu akademik dan riset yang telah dan akan dilakukan perlu mendapat perhatian khusus, karena menentukan masa depan akademik kita saat belajar di negara tujuan. Ini juga akan berkaitan dengan ketersediaan profesor di kampus nantinya. Hingga merembet ke LOA (Letter of Acceptance) untuk approval kita diterima di kampus tersebut. Beberapa beasiswa menyebutnya sebagai Study Objective, Personal Statement, Motivation Letter dll. Kalau dalam beasiswa ini aku sangat merasa terbantu karena pada form kita hanya perlu menjawab pertanyaan dengan singkat dan jelas (ditentukan jumlahnya). Tapi setelah digabung ternyata jadi tulisan utuh juga. Aku pribadi kadang kesulitan untuk menulis dengan ringkas, hehehe kalau dalam bentuk paragraf bisa kehilangan fokus sejak awal.
Saran lain yang ku dapat dari teman adalah berkomunikasi dengan kampus/dosen dulu dan konsultasi mengenai topik/isu yang akan cocok diperdalam.
Kalau Aku? dulu belum sempat kontak dengan siapapun, cukup bertapa dan tanya diri sendiri kemudian nyanyi,
“Mau apaaa aku dengan hidupku ini?” ~terNOstress
  • Skor Tes Bahasa Inggris & Isi Formulir
Menurutku syarat skor TOEFL yang diberikan oleh PRESTASI cukup terjangkau. Karena mereka memang berkomitmen untuk membuka kesempatan selebar-lebarnya dan membantu kendala bahasa dengan menyiapkan pelatihan bahasa Inggris hingga enam bulan sebelum keberangkatan. Pokoknya kalau sudah di atas skor batas, jeg daftar!
Nah, seperti yang aku ceritakan tadi, bentuk Study Objective dkk dalam beasiswa ini berbentuk Q & A. Yang terpenting saat mengisi form ini adalah cermat, jangan sampai lebih jumlah katanya. Buatlah sesuai dengan jumlah yang telah ditentukan.
Intinya: KISS U–> Keep It Simple Short and Unique.
Ini akan membuat penilai menjadi lebih mudah mengingat apa yang bisa kita jadikan ‘jaminan’ bahwa kita memang kompeten untuk mendapat beasiswa ini.
Strategiku dalam menjawab pertanyaan adalah dengan membuat list jawaban :
Agar lebih fokus dan tak jadi butiran debu, cara di atas cukup membantu saya yang suka nulis agak lebay dan tak jarang tersesat dalam menyampaikan inti bahasan. Setelah melalui tahapan wawancara ternyata beberapa pertanyaan diambil dari form aplikasi ini. Jadi isilah dengan jujur jangan BERCANDA~apalagi PHP 🙁
jangan yah, kesehatanmu itu looo…
  • Sosial dan Inovasi dan Prestasi
Walau namanya beasiswa PRESTASI, tapi prestasi bukanlah satu-satunya yang menjadi poin penilaian. Aku tangkap ada tiga hal mendasar yang patut disiapkan saat mendaftar. Dalam proses seleksi PRESTASI saya berjumpa dengan teman kuliah, dosen atau kenalan baru yang akademiknya gemilang sekali (jujur waktu itu sempat ga pede).
Tapi ya karena sudah berkomitmen maju jadi harus diperjuangkan hingga akhir! Menurutku dalam poin inilah kita bisa mengunggulkan diri. Tiap orang punya kreativitas yang berbeda. Cantumkan kegiatan sosial atau community development yang pernah diikuti, peran kepemimpinan yang diambil, daya jangkau dan dampak dari program yang pernah kita lakukan.
Jadikan ini sebagai kesempatan ‘jual diri’ tapi tetaplah berpegang pada ilmu padi.
Jujurlah! Saat wawancara nanti, hal ini akan ditekankan terus menerus. Makanya saya wanti-wanti jangan ngae-ngae. Prestasi Juara 1 lari tingkat internasional, eh ternyata juara lari dari kenyataan! Big No No! Aplikasi yang jujur akan terbaca jujur begitu pula sebaliknya. Jangan berbohong untuk menciptakan kebohongan berikutnya. Jujurlah, apa adanya. Kalau memang ga ada apa-apanya ya jangan marah dong, eh ujung-ujungnya malah jadian juga?! kampretlah! *eh ini kok malah curhat* MAAAAAPKEUUUN!
  • Curriculum Vitae
Ada saran untuk membuat CV singkat dan padat, tapi punya saya dulu cukup panjang. Strateginya tulis dengan ‘Bold’ untuk bagian yang penting. Tapi ini tetap kembali kenyamanan kalian seperti apa, soalnya jujur ini adalah pengalaman perdana saya isi aplikasi beasiswa jadi jeg tabrak gen! Kalau mau contoh CV ada banyak di internet. Waktu itu aku sempat pakai format dari beasiswa lain sebelum akhirnya aku edit dan pangkas sendiri sesuai kebutuhan.
  • Surat Rekomendasi
Sesuai ketentuan, Aku pakai tiga rekomendasi; dari dosen, atasan dan rekan kerja. Enaknya PRESTASI USAID sudah punya format jadi tidak perlu pusing lagi jika ditanya ‘harus diisi kayak gimana’ atau (dari pengalaman teman) disuruh ngedraft sendiri lalu diserahkan untuk TTD. HEHEHE Intinya sih kalau mau minta rekomendasi usahakan dari orang yang benar-benar dukung dan tahu sepak terjang kita selama ini, mudah dijangkau, punya semangat yang sama dan tidak perhitungan (HAHAHA INI JUGA BUTUH KITA SELEKSI KHUSUS LHO) Kenapa? Karena jika lolos nanti, kita akan berhubungan lagi dengan mereka untuk keperluan daftar universitas. tidak sedikit ada profesor di kampus tujuan mau diskusi dengan dosen lama kita.
Uhm, apa lagi ya?
Sepertinya dariku sekian saja. Semoga membantu dan tidak membuat tambah bingung ya hahaha. Mungkin kalau ada yang mau berbagi kisah dan tips disilakan saja.
Semangaaat!!!
Asalkan nyetor tidak melewati batas akhir, pasti ada kemungkinan untuk lulus!
Kalau ga nyetor aplikasinya, ya sudah pasti 100% tidak lulus!
Silakan main ke rumah lama, membaca tulisan random berseri ala TERSANDJUNG tentang Pengalaman ku berjuang meraih Beasiswa PRESTASI di tahun 2013:
  1. Tentang Bahasa Inggris untuk Beasiswa
  2. Drama Setor Aplikasi
  3. Drama Kantor Pos dan Beasiswa
  4. Pengumuman Lolos Beasiswa, Tahu dari Siapa?
  5. Wawancara Beasiswa di Kupang
  6. Renungan dan Syukur

16 thoughts on “~Tentang Aplikasi Beasiswa PRESTASI

  1. Anyway tetap mau terima kasih yang super duper banyak untuk dua pahlawan super Mba Diana dan Bli Kadek Purnawan yang jadi Superman dan Wonderwoman membantu saya berhasil menyetorkan aplikasi saya *peluk uyel-uyel* semoga selalu dalam kebaikan! Muach!

    1. Hemat bensin Beb, nyambiii…..
      eh kasi tambahan kek, apa gitu yang perlu disiapkan berkaitan sama aplikasi. hehe kayaknya mba neni persiapannya lebih baik :’)

      1. Lebih hancur lagi ntar kalo gw yg kasi saran. Yang ada gw bakalan bilang : “you know, gw aja yg gak ada kelebihan apa2 keterima, so, serahkan semuanya pada nasib, sodara2, hahahahah…”

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *