- Berawal dari Perkenalan
“Mau join group WA Neighbors Maison Elmesa ga? Orangnya asik dan seru-seru nih. Gabung aja yuk.”
Perkenalan pertamaku dengan keluarga para tetangga Elmesa dimulai dari WA Ibu Rabi, Rissa Riandini di grup ibu-ibu Te(R)or Garden. Aku yang selalu impulsif sama ajakan Bucha (terutama masalah makanan) HAHAHA langsung request join group WA parenting serba ada ini. Sebelum join, baca dulu pesan momin Gith (@githamoran) di info group. Sebagai wasit obrolan para ibu-ibu tetangga, beberapa aturan yang ditetapkan antara lain: No julid (nyinyir), Mom Support Mom, Respect, #mykidsmyrules.
Setelah memahami aturan tuan rumah, aku mulai ikut berbaur dengan berbagai drama kehidupan rumah tangga. Ya…bisa dibilang grup WA ini Bukan Grup Biasa (BGB) JENG…JENG…JENG… #EfekRumahTangga
Kalau diingat lagi, awal mula aku kenalan dengan Maison Elmesa sendiri ketika beli produk On The Go Blanket. Waktu itu #keluargaChamara mau siap-siap terbang ke Bali dan ingin membuat perjalanan panjang ini menjadi nyaman untuk Charita. Pengalaman yang menyenangkan berangkat pagi jadi pelindung matahari, ketika malam jadi selimut penghangat diri. Selanjutnya kami terhubung via produk-produk masker dan pakaian yang ramah di kulit anak (dan juga di kantong mamak). Aku langganan di e-commerce karena sebagai produsen lokal Maison Elmesa termasuk rajin banget kasi diskonan dan kejutan buat customernya. Awalnya beli sendiri, kemudian ku jadikan kado unyu untuk bayi-bayi yang lain.
- Menjadi Tetangga Keluarga Elmesa
Jika dihitung sejak pertama join group mungkin belum genap setahun aku bergabung. Tapi kalau diingat-ingat lagi, aku seperti sudah mendapatkan teman sebangku yang klik, penasehat rohani, tukang bikin stiker, rangkum topik, ketua kelas idaman dan teman sekelas baik hati yang super seru. Pelajaran yang ku dapat dari solidaritas perjuangan para ibu dan kegigihan mereka dalam menjalani hidup adalah poin plus yang tidak aku dapatkan di komunitas parenting lainnya.
Setiap buka grup WA: Aku merasa sedang jadi mahasiswa di kampus kehidupan. Para tetangga melengkapi kelas ini dengan ribuan SKS cerita orisinal mereka. Semua berproses, belajar satu sama lain sambil terus saling menguatkan.
Hidup bertetangga walaupun hanya lewat layar gawai tak lepas dari dinamika pro dan kontra. Mulai dari sensitivitas yang berbeda dalam menerima pendapat orang lain, joke yang mungkin ga sampai ke semua warga, hingga sharing barang dagangan sampai yang mendadak dagang. Hahaha, pokoknya ramai deh. Ibarat kata, Palugada mama muda!
- Aktivitas Istimewa Para Tetangga
Solidaritas yang diperkuat dari beban hidup yang terbagi via obrolan tengah malam atau pagi buta tak hanya berlaku sebatas di dunia maya. Dari kesepakatan bersama, akhirnya ditetapkan satu hari untuk tatap muka, tertawa bersama.
Sayang saat acara gathering aku tidak bisa ikutan, hiks…hiks…walau sudah ikut voting opsi tanggal lainnya, tapi tanggal terpilih pas banget dengan jadwal penerbangan kami ke Bali.

Tidak mengurangi keakraban, ribuan foto di iG dan WA membuatku seperti ikut merasakan sore hangat penuh canda tawa bersama. Keakraban lain terbangun dari sharing dilema rumah tangga pasangan suami istri (plus mertua atau tetangga), beda frekuensi ibu dan anak, hingga perdebatan dalam hati untuk bisa memeluk diri sendiri. Walau tidak bisa ikut sumbang saran seluruh masalah yang ada, menjadi pembaca pesan di grup ini membuatku belajar cara menjadi pendengar yang baik, berempati dan yang penting reminder untuk berani merangkul diri sendiri dan sesama ibu.
Singkatnya aku belajar makna berani berbagi & indahnya bersyukur.
Yang paling berkesan buatku adalah kebersamaan saat melalui masa pandemi ini. Jelas sekali terasa aroma minim kompetisi namun sarat dukungan sesama ibu, dengan berbagai tips, guyonan, dan bermacam aktivitas yang menjaga diri tetap waras. Sebelum pandemi saat Cha opname dulu, aku merasa mendapat dukungan luar biasa dari para sahabat yang belum semuanya pernah ku sapa atau ku temui secara langsung ini.
Kegiatan jajan di tetangga dengan membeli produk ibu-ibu juga jadi cerita yang menyenangkan. Oiya, sudah baca pengalaman perdanaku melakukan sesi foto virtual? Nah itu juga gawean momita Mama Omar yang multitalenta. Lebih indah lagi saat sesi kirim-kirim makanan via ojek online. Terima kasih Ibu Peri, Ibu Sachi Dita Anidia untuk kentang mustofa hietsnya, mamitik dan Mba Cici untuk hantaran masakan keluarga saat lebaran, dan semua ibu-ibu lainnya yang selalu posting makanan memberikan referensi dan motivasiku semakin LEBARan. Hahaha.
Aku sempat bereksperimen bikin sumping waluh dan mengirimkannya ke ibu tetangga yang TERNYATA tetangga beneran hehehe. Terharu dan bahagia hasil karyaku diterima dengan nikmat dan ikhlas. (Huhuhu apresiasi yang menyejukkan, sebuah implementasi Mom Supports Mom versiku pribadi) Terima kasih Mom Cici sayang sudah jadi teman diskusi multikulturalisme dan bycicle-mate hingga kini.
Internal Maison Elmesa pun tak henti-hentinya mendukung dan mewadahi cinta kasih kami yang meletup-letup. Sempat beruntung dapat produk playsuit~yang akhirnya merambah minta nambah beli sendiri di Shopii pii pipi. Dukungan lainnya adalah melalui akses informasi di instagram account mereka @maisonelmesa. Pernah suatu ketika aku pergi ke Yogya dan bingung mau beli makan untuk Cha dimana. Maklum, mama muda masih suka berdebar-debar kalau anaknya lagi MPASI di saat vakansi seperti waktu itu. Eh tinggal klik highlight storynya langsung ada informasi lengkap. Mulai dari penyedia MPASI hingga rekomendasi popok dan segala printilan khas bayi lainnya. Silakan di follow sosmednya, biar bisa tetap waras menjalani parenthood journey menjadi orang tua dinamis namun teguh dan teredukasi. Terima kasih sudah berbaik hati menjadi tetangga yang suportif untuk ku. Ibu-Ibu bersatu tak bisa dikalahkan!
Selamat Hari Jadi yang pertama para tetangga Maison Elmesa, semoga sehat selalu bersama keluarga dan dilimpahi kebaikan oleh yang Kuasa.
*Kepal tangan kiri di udara and say it louder: My Kidz My Rulez!
Viva #NeighborsOfElmesa
Happy Neighbors Day!