Apa yang terbayang jika kita harus berurusan dengan administrasi dan birokrasi?
Beberapa tahun lalu saya membayangkan proses yang berbelit, tidak jelas, lama, pungli dan petugas yang judes!
Namun pengalaman saya dalam menyetarakan ijazah Luar Negeri memberikan kesan yang berbeda.
Saya bisa mengangguk dan tersenyum, mengiyakan bahwa revolusi mental sudah mulai bergerilya!
Sebenarnya panduan untuk penyetaraan ijazah luar negeri sudah tertulis dengan jelas di laman RISTEKDIKTI INI.
Diawali dengan membuat akun, agar nantinya kita mudah untuk mengikuti proses penyetaraan dan memantau perkembangannya. Hal yang terpenting dalam penyetaraan ijazah ini adalah memastikan bahwa syarat-syarat harus dilengkapi. Apalagi untuk yang berdomisili di luar Jakarta, agar tidak bolak-balik dan memperlambat proses verifikasi dokumen.
Secara garis besar syarat yang harus dipenuhi adalah:
- memiliki akun di laman Ijazah Luar Negeri
- mengisi formulir online
- mendapatkan nomor registrasi (CETAK dan bawa saat ke RISTEKDIKTI sebagai bukti pendaftaran)
- membawa seluruh dokumen ASLI dan FOTOKOPI (ijazah S1 dan S2 & trasnkrip nilai asli; passport dan student Visa; surat perjanjian dengan sponsor)
- menyertakan tugas akhir (capstone/thesis/community project/ atau apapun bentuknya asal dalam bentuk tertulis)
- membawa katalog/pedoman akademik yang memuat kurikulum pendidikan (bisa berupa brosur kampus atau dicari di web kampus; contoh)
- membawa pas foto terbaru ukuran 3×4 cm (3 lembar untuk masing-masing ijazah dengan berpakaian rapi)
Untuk syarat yang lebih lengkap, silakan klik tautan SYARAT PENDAFTARAN.
Perlu dicatat juga, bagi yang merasa kampusnya belum masuk dalam daftar list milik RISTEKDIKTI (Nama kampus tidak berurut secara alphabetik jadi butuh konsentrasi untuk mencari nama kampus kita. Ditambah lagi tulisannya tak seragam, ada yang kapital semua ada yang pakai singkatan. Jadi ada baiknya mengontak alumni senior yang mungkin sudah melakukan penyetaraan ijazah, untuk menanyakan nama kampus yang didaftarkan. (Misal: MSU, New Jersey atau Montclair State University, New Jersey.)
Nah jika sudah terdaftar, tinggal klik saja dalam list tersebut. Namun jika belum terdaftar jangan panik. Segera hubungi KJRI/KBRI di negara masing-masing lalu minta surat keterangan pendidikan/surat akreditasi universitas (surat ini bisa diminta sebelum kembali ke Indonesia atau via email dengan mengirimkan Visa, passport, Ijazah dan transcript nilai). Tak lebih dari seminggu surat permohonan sudah dikirim balik, terima kasih KJRI NYC. Setelah menerima surat keterangan tersebut, kirimkan ke RISTEKDIKTI untuk diverifikasi kembali. Jangan panik, selama proses verifikasi universitas kita memang belum bisa untuk mengisi formulir lagi. Tunggu email balasan dari RISTEKDIKTI, lalu kita bisa lanjutkan isi formulir lagi setelahnya.

Alur penyetaraan ijazah; gambar dari web RISTEKDIKTI
Menurut pengalaman teman-teman saya dan memang tertulis di laman RISTEKDIKTI, bagi yang universitasnya sudah pernah disetarakan maka penyetaraan ijazah akan selesai dalam dua hari kerja. Berhubung saya yang pertama mendaftarkan kampus saya, maka harus melakukan proses verifikasi kampus dan nunggu sampai kurang lebih 10 hari.
Setelah merasa semua persyaratannya lengkap lalu saya memilih tanggal untuk datang ke RISTEKDIKTI verifikasi seluruh dokumen yang disebutkan di atas. Perlu diingat bahwa pelayanan kedatangan hanya bisa dilakukan Senin-Kamis dengan batas maksimal 50 orang per hari. Datanglah dengan dokumen lengkap dan waktu yang tepat!
Sesampai di kantor RISTEKDIKTI ( Gedung D Pintu I Senayan, Jl. Jenderal Sudirman, RT.01/03., Gelora, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, DKI Jakarta 10270) Kita mengisi formulir yang diisi di meja resepsionis lalu mengambil nomor antrian.
Ga usah galau jika antrian panjang. Ruang tunggu sangat nyaman, ada banyak colokan untuk charger gadget, ada kopi gratis dan ada tanda nomor antrian. Jadi sembari menunggu bisa mengerjakan hal lain atau jalan-jalan ke FX nonton JKT 45! Hakz!
Sekali lagi, kalau sudah lengkap semua dokumen, proses verifikasi akan cepat sekali, saya saja tidak lebih dari 10 menit. Lalu petugas yang ramah akan menginformasikan bahwa pengambilan SK penyetaraan ijazah akan diinformasikan via email.
CANGGIH! suatu kemajuan bangsa! saya bahagia dan bangga!
Sekitar seminggu setelahnya mendapatkan email pemberitahuan (cek spam email!) SK saya sudah selesai diverifikasi dan sudah bisa diambil. Berhubung saya mesti tunggu momen gratisan untuk ke ibu kota dulu, akhirnya baru bisa ngambil tepat sebulan kemudian. Sebenarnya untuk pengambilan SK bisa diwakilkan asalkan membawa surat kuasa bermaterai Rp. 6.000,- disertai fotocopy kartu identitas diri pemohon penyetaraan dan kartu identitas pengambil SK.
Tapi karena sekalian mau pacaran eh… karena ada meeting jadi ya saya bela-belain berangkat juga ke ibu kota.
Saran saya, saat pengambilan SK ijazah langsung saja legalisir 3-5 lembar. Fotokopi ada di gedung sebelah, dan hanya menunggu tidak sampai satu jam untuk memperoleh SK yang sudah dilegalisir ini. Sebuah reformasi birokrasi yang menyenangkan. Tak dipungut biaya, jelas, cepat dan nyaman. Kita sebagai konsumen juga harus teliti, terutama saat melengkapi dokumen. Agar semuanya tuntas…tas…tasss!
Terima kasih untuk pelayanan primanya RISTEKDIKTI. Yuk yang belum penyetaraan ijazah, disegerakan. Biar setelahnya bisa melenggang ke pelaminan. Apeu!
Saya andi di aceh. Saya ingin bertanya mengenai penyetaraan ijazah luar negeri. Saya mendapatkan ijazah dari Techno Global University di India. namun saya merasa bingung. Karena pernah membaca surat kabar di India bahwa universitas tersebut abal -abal, dan ada kasus di India yg terkait ijasah dari universitas tersebut yang tidak diakui. Memang saya alami sendiri untuk mendapatkan ijazah dari universitas tersebut sangat mudah. Saya tidak perlu kuliah seperti layaknya seorang mahasiswa. Bagaimana caranya supaya ijazah saya tersebut bisa ikut penyetaraan di Kemenristekdikti? Mohon pendapatnya. Terimakasih.
Halo Pak Andi,
Wah saya belum pernah menemukan kasus serupa, tapi coba tanya langsung ke Kemenristekdikti mengenai ketentuan universitasnya Pak. Mohon maaf tidak bisa memberikan informasi terkait hal tersebut.
Kalau boleh tahu, kuliahnya jurusan apa Pak? jika berkenan sharing, “tidak perlu kuliah seperti layaknya mahasiswa’ itu bagaimana ya maksudnya Pak? menarik…apalagi terkait ‘universitas abal-abal’ yang bapak infokan.
regards,