Posted in doIndonesia

~Tentang Uber & Generasi Millennial

Generasi Millennial, generasi yang konon katanya travel addict, budak teknologi, dan tak mau ribet dengan urusan kepemilikan.

Sebutan travel addict ini muncul ditengarai dengan terseksposenya tempat-tempat wisata anti mainstream dengan ribuan hastag yang bertebaran sebagai caption saat diunggah di social media. Budak teknologi, ketika generasi 80-90an ini lebih memilih untuk sibuk dengan ponsel sendiri daripada mengobrol dengan penumpang lain saat dalam angkot atau kendaraan umum. Tak mau sampai tua bekerja hanya untuk melunasi utang, bisa jadi penjabaran yang pas untuk mengekspresikan kebebasan generasi ini dalam mendefinisikan kata sukses. Sukses bukan lagi diukur dari seberapa banyak rumah atau mobil yang bisa kita beli. Sukses versi kekinian adalah mereka yang menginvestasikan kekayaannya dalam bentuk pengalaman, pengetahuan dan inovasi. Sebuah artikel yang berjudul Why young people don’t buy  cars and apartments menyebutkan, di Amerika Serikat penduduk yang berusia di bawah 35 tahun yang dikenal dengan sebutan “the generation of renters” memaknai fleksibiltas dan kemandirian dalam hidup lebih tinggi nilainya daripada sekadar kekayaan materi belaka.

mujAdw_millennials.png
Gambar dari sini

Jumat yang padat (seperti biasa, saya sudah mulai terbiasa) menikmati Bali yang super macet bersaing dengan kota Metropolutan Jakarta atau Kota Banjir penuh cinta, Bandung. Bali penuh sesak dengan genangan banjir dan kenangan nostalgia mantan pacar. *apeeeu #SempatGenGalau.

*Plak!

Doi Fokus! 

Jadi hari itu saya bersama rekan-rekan dari Bali Blogger Community (BBC) menghadiri acara gathering yang diselenggarakan oleh Uber, sebuah aplikasi (platform) untuk membantu mobilitas masyarakat dalam berkendara. Saya baru mendapat pencerahan kembali bahwa Uber adalah aplikasi berkendara bukan perusahan travel apalagi masa-masa peralihan muda belia kearah dewasa (itu Puber Dek!).

Oke, lanjut!

70037505.jpg
Gambar dari sini

Berkendara roda dua menempuh penatnya jalan raya, saya sampai di Hotel Zia Seminyak. Kedatangan kami disambut dengan arsitektur roof top yang artistik lengkap dengan fasilitas Jacuzzi yang nyaman hingga membuat saya berasa melayang-layang dari satu chandelier ke chandelier lainnya~sembari membayangkan jika wedding party saya bisa diadakan di sana (#YaDek).

Tim dari Uber Indonesia menyambut dengan ramah seluruh peserta yang hadir saat itu. Sebagian pesertanya adalah blogger dan influencer yang biasa bergelut dengan topik kendaraan, makanan, hingga beauty and fashion. Satu diantara mereka yang menjadi blogger galau-produktif nan kambuhan adalah saya. Saya datang dalam rangka ingin mendapat informasi terkini seputar uber karena saya sadar bahwa beberapa perjalanan spektakuler dalam hidup saya telah saya lalui bersama uber (termasuk saat patah hati #nyebakgoargoar on trip dan sopir uber memberikan saya tissue dan air mineral).

Di tahun 2016 ini, pada bulan Oktober, Uber meluncurkan produk jasa terbarunya yaitu uber motor. Hal ini didasari dari adanya kebutuhan mobilitas yang cepat dan aman di Bali yang tingkat kemacetan kian tinggi saja. Tak perlu merogoh kocek dalam-dalam jika ingin sampai tujuan dalam waktu yang cepat. Selain itu, untuk mengurangi kemacetan di ibu kota, Uber telah meluncurkan jenis Uber Pool di Jakarta sebagai yang pertama di Asia Tenggara. Jenis Uber ini memberikan kesempatan bagi driver untuk mengangkut dua penumpang berbeda yang searah, yang tentunya bertarif lebih murah bagi penumpang juga.

FullSizeRender 19.jpg
#UberTripBali

Inovasi lain hadir dari kepedulian Uber menanggapi kegalauan para traveler/backpacker yang menggunakan Uber untuk jalan-jalan maka tercetuslah inovasi untuk memudahkan Uber users yang ingin mengunjungi beberapa lokasi berbeda dalam jangka waktu yang lebih panjang.

Dengan tagline From Bali to the world: Uber akan segera meluncurkan jenis #UberTripBali. Jenis ini akan menjadi satu-satunya program di dunia yang memberikan kepuasan bagi penumpang untuk menggunakan jasa Uber dengan waktu yang cukup lama, mulai dari 5 hingga 10 jam tergantung jarak dan lokasi. Biaya yang nantinya diperlukan untuk menyewa mobil dan driver selama 5 jam adalah Rp 300.000 dan selebihnya akan dikenai biaya tambahan sebesar Rp 1.000/menit. Singkatnya tinggal klik aplikasi Uber di ponselmu, atur tujuan pertamamu pilih Uber trip, tentukan lokasi penjemputan JADI DEH!

Nah, setelah selesai plesiran baru deh bayar total biaya berdasarkan durasi perjalanan. Uber user hanya perlu membayar seperti layaknya perjalanan Uber biasa dan akan menerima bukti elektroniknya.

Ga perlu deg-degan juga jika harus singgah ke beberapa lokasi wisata menarik di Bali dengan Uber trip ini karena untuk setiap mitra pengemudi Uber sudah tertera lengkap identitas pengemudi di aplikasi. Mulai dari nama, foto dan detail dari mobilnya. Nah sebagai informasi tambahan, Uber juga memastikan bahwa mitra Uber yang bisa lolos untuk #UberTripBali harus memiliki nilai bintang yang tinggi. Kedepannya #UberTripBali ini bisa menjadi jawaban bagi mereka yang mendambakan situasi berkendara yang nyaman, aman, bebas pegal dan bebas stress cari parkir sendirian. *ihik cari pacar!

“Why own a car if you can take an uber? It’s almost a personal car with a friendly driver”.

One thought on “~Tentang Uber & Generasi Millennial

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *